Sabtu, 07 Desember 2013

contoh skripsi tentang KB Ayudi



BAB   I
PENDAHULUAN 

1.1. Latar Belakang
            Kesuksesan keluarga berencana merupakan salah satu upaya untuk pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015. Keluarga berencana berkaitan dengan setiap tujuan MDGs. Jika perempuan dapat mengatur jumlah anak dan waktu melahirkan maka mereka akan lebih berpeluang untuk mengalami kesetaraan gender dan kesetaraan gender akan mendukung kapasitas perempuan untuk mengatur reproduksi mereka (MDG3). Pemakaian alat/cara KB secara langsung akan mengurangi kematian anak (MDG4) dan memperbaiki kesehatan ibu (MDG5). Pertumbuhan penduduk yang lebih lambat karena akses kepada informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi termasuk keluarga berencana akan berkontribusi terhadap pengurangan kelaparan (MDG1) dan peningkatan akses kepada pendidikan dasar (MDG2). Keluarga berencana dapat menolong perempuan yang HIV-positif untuk memutuskan bagi diri mereka sendiri kapan dan apakah akan mempunyai anak yang akan mengurangi penularan dari ibu ke anak (MDG6) (Sambosir, 2009).
            Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia adalah 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan. Lebih lanjut angka Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) periode tahun 2000-2010 yaitu 1,49 persen meningkat dibandingkan dengan LPP periode tahun 1990-2000 yaitu 1,45 persen (Nasution, 2011).
            Gerakan KB diperkirakan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam penurunan pertumbuhan penduduk, yaitu sebesar 2,1% pada tahun 1961-1971 menjadi 1.49% pada tahun 1990-2000. Penurunan laju pertumbuhan terutama karena tingginya penurunan angka fertilitas total atau Total Fertility Rate (TFR) dari 5.6 pada tahun 1967-1970 menjadi 2.3 tahun 2007 (Prihyugiarto, 2009).
            Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003, pada tahun 2003, kontrasepsi yang banyak digunakan adalah metode suntikan (49,1 persen), pil (23,3 persen), IUD/spiral (10,9 persen), implant (7,6 persen), MOW (6,5 persen), kondom (1,6 persen), dan MOP (0,7 persen) (Kusumaningrum, 2009).
            Alat kontrasepsi IUD merupakan pilihan alat kontrasepsi yang efektif, aman, dan nyaman bagi banyak wanita. Alat ini merupakan metode kontrasepsi reversibel yang paling sering digunakan di seluruh dunia dengan pemakai saat ini mencapai sekitar 100 juta wanita. Generasi terbaru IUD memiliki efektifitas lebih dari 99% dalam mencegah kehamilan pada pemakaian 1 tahun atau lebih. Tetapi mulai tahun 1982 timbul sejumlah kejadian yang mengakibatkan jumlah akseptor IUD menurun. Hal ini dikaitkan dengan efek samping IUD dan komplikasinya, seperti : penyakit radang panggul yang pada akhirnya menyebabkan timbulnya infertilitas, perdarahan, rasa nyeri serta terjadinya erosi porsio (Qiptiyah, 2006).
            Berdasarkan profil kesehatan Indonesia bahwa pada tahun 2011 jumlah peserta KB baru yang menggunakan IUD sebanyak 627.980 orang (6,55%),  jumlah persentase tertinggi di Provinsi Bali sebesar 28,70%, terendah di provinsi Papua Barat sebesar 1,10%. Sedangkan peserta KB aktif yang menggunakan IUD sebanyak 3.933.631 orang (11,28%). Persentase tertinggi di Provinsi DI Yogyakarta sebesar 23,94%, terendah di Kalimantan Tengah sebesar 2,08% (Kemenkes RI, 2012).
            Sumatera Utara merupakan jumlah penduduk dan PUS terbanyak di luar pulau Jawa. Jumlah peserta KB baru yang menggunakan alat kontrasepsi IUD sebanyak 9.952 orang (2,45%), sedangkan peserta KB aktif yang menggunakan alat kontrasepsi IUD sebanyak 160.152 (10,61%) (Kemenkes RI, 2012).
            Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Lurah Helvetia Tengah bahwa jumlah WUS sebanyak 9.802 orang dan jumlah PUS sebanyak 5.309 orang. Jumlah peserta KB aktif di Puskesmas Helvetia Tengah menunjukkan bahwa jumlah peserta KB aktif sampai dengan bulan Desember 2012 sebanyak 3.637 orang, jumlah pengguna KB IUD sebanyak 578 orang, MOP sebanyak 20 orang, MOW sebanyak 325 orang, implan sebanyak 379 orang, suntik sebanyak 1.105 orang, pil sebanyak 1.099 orang, dan kondom sebanyak 131 orang.
            IUD sebagai alat kontrasepsi yang efektif, selayaknya lebih banyak lagi  ibu PUS yang menggunakan alat kontrasepsi tersebut. Dalam pemilihan alat kontrasepsi, masih adanya asumsi masyarakat bahwa tanggung jawab pemilihan serta penggunaan alat kontrasepsi diserahkan semata-mata pada wanita, sehingga pria kurang motivasi dan kurang memberikan dukungan pada istrinya dalam pemilihan dan penggunaan alat kontrasepsi yang cocok dan sesuai dengan dirinya. Disini peneliti melihat adanya kesenjangan pemahaman antara suami dan istri sehingga motivasi dan dukungan dari suami dianggap masih kurang oleh para istri dalam pemilihan dan penggunaan alat kontrasepsi seperti IUD.
            Studi pendahuluan yang penulis lakukan di Lingkungan 22 Kelurahan Helvetia Tengah dengan mewawancarai 10 orang suami yang mempunyai istri usia subur tetapi tidak menggunakan alat kontrasepsi, jawaban mereka beragam. Mereka tidak memberikan dukungan pada istri karena mereka sendiri tidak mengerti atau tidak tahu tentang alat kontrasepsi apa saja yang digunakan pada wanita, dan efek samping setiap alat kontrasepsi. Demikian juga ketika ditanyakan tentang alat kontrasepsi IUD, mereka tidak tahu apa itu IUD dan sikap mereka kurang peduli terhadap alat kontrasepsi IUD.
            Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Motivasi dan dukungan Suami Terhadap Pemilihan pemakaian KB IUD Pada Istri di Lingkungan 22 Kelurahan Helvetia Tengah Tahun 2013.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh motivasi dan dukungan suami terhadap pemilihan pemakaian KB IUD pada istri di Lingkungan 22 Kelurahan Helvetia Tengah tahun 2013.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
            Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan dukungan suami terhadap pemilihan pemakaian KB IUD pada istri di Lingkungan 22 Kelurahan Helvetia Tengah tahun 2013.
1.3.2. Tujuan Khusus
            Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
2.      Untuk mengetahui pengaruh dukungan suami terhadap pemilihan pemakaian KB IUD pada istri di Lingkungan 22 Kelurahan Helvetia Tengah tahun 2013

1.4.  Manfaat Penelitian

            Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis maupun praktis.

1.   Bagi tenaga kesehatan di Lingkungan 22 Kelurahan Helvetia Tengah
      Hasil penelitian ini menjadi masukan bagi tenaga kesehatan yang ada di Lingkungan 22 Kelurahan Helvetia Tengah untuk meningkatkan promosi kesehatan kepada suami yang mempunyai istri pada usia subur.
2.  Bagi Institusi Pendidikan STIKes Prodi IKM Helvetia Medan
      Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi bagi mahasiswa yang ada di STIKes Prodi IKM Helvetia Medan tentang pengetahuan, sikap suami, serta dukungan pada istri dalam pemakaian alat kontrasepsi IUD.
3.   Bagi peneliti selanjutnya
      Sebagai literatur dan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian lanjutan dengan topik penelitian tentang pengetahuan, sikap suami terhadap pemilihan pemakaian KB IUD pada istrinya.
4.  Bagi Peneliti
      Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dan menambah pengalaman peneliti dalam melakukan penelitian.

1.5. Hipotesis Penelitian
            Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho       :     Tidak ada pengaruh motivasi dan dukungan suami terhadap pemilihan pemakaian KB IUD pada istri di Lingkungan 22 Kelurahan Helvetia Tengah tahun 2013.
Ha       :     Ada pengaruh motivasi dan dukungan suami terhadap pemilihan pemakaian KB IUD pada istri di Lingkungan 22 Kelurahan Helvetia Tengah tahun 2013.
untuk kelanjutan nya sms ke : 085277011414 


Menerima olah DATA SPSS utk Sekripsi Kesehatan dengan waktu yang cepat.
paling lama 2 hari. paling cepat 6 jam 
hub ; 085277011414
 

klik juga judul lainnya disini..